Tuban,atasangin.net – Pemkab Tuban mengadakan Pagelaran Wayang Kulit dengan menghadirkan dalang nasional Ki Sigit Ariyanto dari Rembang, Rabu ( 9/11/2022 ) di Alun – Alun Tuban. Pagelaran Wayang Kulit dengan lakon Kakrasana Kridha di selenggarakan dalam rangka Hari Jadi ke – 729 Kabupaten Tuban, Hari Sumpah Pemuda dan Sosialisasi Gempur Rokok Ilegal.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., bersama Forkopimda Tuban dan Pimpinan OPD hadir bersama masyarakat yang memenuhi Alun – Alun Tuban untuk menyaksikan pagelaran Wayang Kulit. Sebelumnya, dilakukan jamasan dan serah terima Lambang Kabupaten Tuban dari Camat Tuban kepada Bupati Tuban yang sebelumnya telah di Kirab secara estafet di 20 Kecamatan sejak Senin lalu.
Mas Bupati mengungkapkan pagelaran Wayang Kulit sebagai wujud komitmen Pemkab Tuban dalam melestarikan budaya luhur Bangsa Indonesia. Kecintaan terhadap budaya luhur Bangsa Indonesia dapat di pupuk sejak dini secara konsisten. Sehingga kesenian Wayang Kulit yang juga menjadi jati diri Bangsa Indonesia kian di minati generasi muda.
” Tujuannya, mampu melahirkan dalang maupun seniman Wayang Kulit dari Kabupaten Tuban yang membawa prestasi yang membanggakan,” paparnya.
Mas Lindra menyatakan banyak pengajaran yang dapat di peroleh dari filosofi seni budaya yang ada maupun kisah yang di pentaskan. Nilai – nilai luhur di sampaikan melalui Wayang Kulit diantaranya Kepemimpinan dan tanggung jawab perlu untuk di teladani dan di terapkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Tidak hanya itu, program pembangunan maupun informasi lainnya juga dapat di sisipkan selama pementasan berlangsung.” Ini menunjukkan bahwa sinergitas semua elemen masyarakat, termasuk seniman akan membawa manfaat bagi kemajuan suatu Daerah,” tuturnya.
Untuk di ketahui, pagelaran Wayang Kulit kali ini juga di meriahkan dengan Campursari dari Grup Karawitan Cakraningrat serta menghadirkan Cak Yudho Bakiak dan Andik TB. Lakon Kakrasana Kridha mengisahkan Kakrasana seorang anak Raja Mandura Prabu Basudewa bersama adik – adiknya yang sewaktu kecil di titipkan ke Demang Sagupa.
Kakrasana bersama adiknya yaitu Narayana dan Rara Ireng tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, berbudi pekerti, berani membela kebenaran dan keadilan. Tanpa menyadari mereka adalah keturunan Raja. Ketika Negara Mandura terjadi kerusuhan yang di sebabkan anak raksasa, maka Kakrasana dan adik – adiknya hadir membela kebenaran dan menegakkan keadilan. ( Jok ).