Antisipasi Luapan Bengawan Solo BPBD Tuban Siagakan Personil

Pemerintahan16 views

Tuban,atasangin.net – Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Kabupaten Tuban bergerak cepat tangani banjir luapan Bengawan Solo sejak Sabtu lalu. Personil BPBD memastikan kondisi warga terdampak luapan Bengawan Solo pada 12 Desa di 4 Kecamatan yang berada di tepian sungai.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji menyatakan tinggi muka air sungai Bengawan Solo sudah menunjukan di level Siaga Hijau dan menunjukkan tren penurunan.

Meski demikian, personal BPBD Tuban bersama pihak Kecamatan, Kepala Desa dan Perangkat Desa setempat intens melakukan pengecekan ke lokasi luapan air dari sungai terpanjang di Pulau Jawa ini.” Kami mengimbau warga tetap waspada dan mematuhi arahan dari Perangkat Desa dan BPBD Tuban,” paparnya saat di konfirmasi reporter Diskominfo-SP Tuban, Minggu ( 19/2/2023 ).

Sudarmaji menjelaskan selain intensitas hujan yang tinggi, kenaikan debit air sungai Bengawan Solo di wilayah Kabupaten Tuban di sebabkan karena di bukanya spillway ( saluran pelimpah ) Waduk Gajah Mungkur di Kabupaten Wonogiri.

Akibatnya, beberapa rumah warga yang berada di tepian sungai tergenang air luapan.
Kendati begitu, sampai saat berita ini di tulis, warga masih menetap di dalam rumahnya dan belum ada yang mengungsi.” Personil BPBD sudah di siagakan sejak adanya informasi di bukanya saluran Waduk Gajah Mungkur sejak seminggu yang lalu,” lanjutnya.

Personil BPBD di siagakan guna mengantisipasi adanya peningkatan status sehingga bisa segera di ambil tindakan tanggap darurat.

Adapun wilayah terdampak luapan sungai Bengawan Solo yaitu Kecamatan Soko di Desa Menilo, Sandingrowo, Glagahsari dan Kenongosari.

Di Kecamatan Rengel yaitu Desa Karangtinoto, Kanorejo, Ngadirejo, dan Sawahan. Wilayah Kecamatan Widang yaitu Desa Patihan, Desa Ngadipuro dan Desa Simorejo. Di Kecamatan Plumpang yaitu Desa Kebomlati.

Luapan Sungai Bengawan Solo menggenangi 16 rumah warga. Banjir juga merendam area persawahan dan kebun warga tergenang hingga mencapai 327 hektar. Di beberapa Desa banjir juga mengganggu aktivitas warga karena jalan lingkungan dan jalan poros tergenang dengan ketinggian 20 – 30 cm. ( Gus/Red ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *