Tuban,atasangin.net – Polemik terkait dugaan manuver politik yang melibatkan pendamping Program Keluarga Harapan ( PKH ) Kabupaten Tuban, masih menjadi topik hangat perbincangan di kalangan publik.
Terlebih, pasca banyaknya pemberitaan media online tentang program unggulan Pemerintah dalam menekan angka kemiskinan tersebut diduga di manfaatkan sebagai alat politik, tiba – tiba lenyap bagai di telan bumi.
Sebelumnya di beritakan oleh banyak media online, bahwa adanya indikasi konspirasi antara Kordinator Kabupaten ( Korkab ) PKH Tuban dan satu oknum DPRD Tuban, dilakukan secara terang – terangan.
Berkaitan dengan semua hal di atas, Kepala Dinas Sosial ( Dinsos ) Tuban, Eko Julianto, S.STP., MM., saat di konfirmasi pewarta menyampaikan, bahwa pihaknya telah melakukan klarifikasi atas kegiatan tersebut.
“ Sudah kami klarifikasi, pengakuan mereka ke kami bahwa kegiatan tersebut adalah rapat rutin teman – teman pendamping, dan salah satu anggota DPRD tidak sengaja mampir di sana,” bebernya melalui pesan WhatsApp, Rabu ( 9/2/2023 ).
Lebih lanjut Kadinsos juga menyampaikan, bahwa dalam rapat kordinasi ( Rakor ) PKH tersebut, tidak benar ada agenda untuk politik.
“ Namun demikian, kami sudah memberikan peringatan kepada yang bersangkutan,” paparnya.
Di sisi lain, banyak kalangan menilai apa yang di sampaikan oleh Kadinsos Tuban tersebut hanyalah alibi, pasalnya dugaan keterlibatan Korkab PKH dalam manuver politik di ungkapkan oleh lingkup dalam PKH sendiri, dalam hal ini adalah SDM PKH.
Selain itu, di kuatkan oleh beberapa kejadian yang di nilai janggal, menyebarnya foto – foto keakraban antara Korkab, Anggota Dewan dan SDM PKH yang menjadi perbincangan serius di Group WA PKH TUBAN lalu di hapus oleh Admin Group. Hingga Korkab melakukan pemanggilan kepada beberapa nama Pendamping PKH karena di anggap melakukan upaya provokasi.
Sementara itu, hingga berita ini di tulis, kedua Kordinator Kabupaten ( Korkab ) PKH Tuban, Yulinda Hidayati dan Arif Hidayatullah masih belum bersedia untuk di konfirmasi, mereka memilih sama – sama bungkam. ( Bersambung ). ( gus/red ).